Apa yang ada dibayanganmu ketika mendengar atau membaca kata “toilet”? Saya membayangkan toilet adalah tempat untuk buang air, yang licin, lembab, kusam, kadang berbau tidak sedap, bahkan cukup gelap. Deskripsi seperti ini tidak hanya terjadi di toilet umum saja, tetapi juga kita temukan di toilet rumah.
Toilet yang licin, lembab, kusam, berbau, bahkan kurangnya penerangan menandakan toilet yang tidak terawat, dan dapat menjadi sumber penyakit hingga perkembangbiakan kuman dan bakteri. Kurangnya pencahayan di toilet menjelaskan bahwa ventilasi yang terdapat di toilet sangat minim. Ketiadan atau minimnya ventilasi menyebabkan tidak ada pertukaran udara di toilet, sehingga toilet terasa pengap, lembab, dan berbau. Selain itu, ventilasi dapat membantu penerangan toilet di siang hari, tanpa ventilasi toilet akan gelap dan memicu pertumbuhan lumut pada lantai atau dinding toilet sehingga toilet menjadi licin.
Kondisi toilet yang seperti itu dapat menjadi sumber penyakit dan tempat ternyaman bagi kuman dan bakteri untuk berkembangbiak. Bagaimana bisa toilet sebagai sarana kebutuhan hidup yang sering kita gunakan untuk buang air bahkan memberihkan diri tetapi sarana tersebut tidak bersih dan menjadi sumber kuman-bakteri dan penyakit. Menurut Yayasan Kateda (2022) pada laman kanal instagramnya, beberapa bakteri berbahaya yang berada di toilet diantaranya: a) Escherichia coli, merupakan bakteri baik yang membantu pencernaan manusia, namun menjadi berbahaya ketika jumlah E. coli dalam tubuh terlalu banyak, sehingga dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan; b) Salmonella, merupakan bakteri yang dapat ditularkan dari aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK), bakteri ini dapat hidup di dalam tubuh manusia, Salmonella dapat menyebaban penyakit demam tifoid; c) Streptococcus, yaitu bakteri yang hinggap ke kulit manusia terutama tangan, bakteri ini dapat menyebabkan gangguan tenggorokan, pernapasan, demam, hingga gangguan ginjal; d) Paratubercolis, sama halnya dengan Salmonella, bakteri Paratubercolis dapat ditularkan melalui aktivitas MCK, bakteri ini dapat mengakibatkan radang usus dan diare. Penyakit lainnya yang disebabkan karena toilet tidak terawat menurut Yayasan Keteda adalah infeksi kulit, kolera, hingga infeksi saluran kemih.
Selain penyakit, akibat dari toilet yang tidak bersih dan tidak terawat dapat pula menimbulkan kecelakaan. Dalam artikel idea.grid.id (2020) menurut Centers for Disease Control and Prevention America sebanyak 235 ribu orang dilarikan ke Unit Gawat Darurat setiap tahunnya akibat kecelakaan di toilet, dan data dari National Institute on Aging sebesar 80% dari kecelakaan tersebut akibat tergelincir. Bagaimana tidak, jika kondisi toilet yang licin dan terganggunya penglihatan karena kurangnya pencahayaan di toilet akan sangat berisiko tergelincir. Penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah saat masuk dan keluar toilet, setelah dan sebelum menggunakan toilet, dan saat berusaha meraih barang yang terdapat di toilet
Tak hanya itu, rumah-rumah di Indonesia masih banyak menggunakan jenis toilet basah. Toilet jenis ini jauh lebih berisiko terjadinya kecelakaan karena tergelincir, baik bagi anak-anak, lansia, maupun remaja dan orang tua. Kecelakaan seperti ini biasanya terjadi dalam durasi yang sangat cepat sehingga sulit untuk menghindar atau menghentikan terjadinya insiden kecelakaan. Tergelincir di toilet dapat mengakibatkan memar, cedera, patah tulang, tidak sadarkan diri, gegar otak, kelumpuhan, hingga kematian. Risiko terjatuh pada posisi duduk dapat mencederai tulang ekor yang dapat mengakibatkan kondisi yang sangat fatal. Artikel idea.grid.id (2020) menuliskan berdasarkan data dari New York Times besarnya anggota tubuh yang terluka akibat kecelakaan di toilet ini sebesar 17% terluka pada bagian kaki, sedangkan pada tangan 13%, torso atas 18%, torso bawah 20%, dan terluka pada bagian kepala hingga leher sebesar 32%. Kecelakaan toilet yang berisiko fatal ini terus terjadi setiap tahunnya. Sangat disayangkan banyak orang yang mengabaikan potensi bahaya yang terjadi di toilet.
Seiring perkembangan jaman, terdapat jenis toilet kering yang dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan dan keselamatan di toilet. Dilansir dari Kompas.com (2019) dokter mikrobiologi klinis, Dr. Wani Gunardi, Sp.MK(K) menyatakan toilet kering lebih baik daripada toilet basah. Toilet basah dapat mengakibatkan toilet menjadi lembab, kuman sangat senang berkembang biak di tempat yang lembab. Selain itu, toilet kering juga memungkinkan kuman lebih cepat mati daripada di toilet basah. Jika toilet dalam keadaan basah akan mengakibatkan lantai berlendir dan terasa agak licin, hal ini yang dapat membentuk biofilm yang merupakan bakteri yang menempel di permukaan atau lantai toilet.
Toilet kering dibuat sedemikian rupa agar meminimalkan penggunaan air dan mempercepat proses pengeringan permukaan dan lantai toilet. Ciri-ciri dari toilet kering adalah tidak adanya bak air, lantai cepat kering dan terasa selalu kering setiap waktu, dan adanya ventilasi yang cukup untuk mempercepat pengeringan dan sebagai sumber cahaya. Dengan menggunakan toilet kering di rumah, kita dapat mencegah dan terhindar dari penyakit dan kecelakan yang berisiko fatal di toilet. Selain itu, beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari toilet kering diantaranya menjadi lebih sehat, hemat air, dan membersihkannya lebih mudah
Sebagai anggota keluarga yang peduli dengan kesehatan dan keselamatan anggota keluarga lainnya, dirasa sangat penting untuk lebih mengedepankan kebersihan toilet minimal di rumahnya sendiri. Walaupun toilet sudah berada dalam kondisi kering, kita juga harus tetap rajin membersihkan dan merawat toilet agar terhindar dari bakteri berbahaya. Merawat dan membersihkan toilet dapat dengan kebiasaan tidak menunda membersihkan pada toilet yang kotor, jika sering ditunda akan semakin sulit untuk dibersihkan. Membersihkan toilet dengan menggunakan pembersih lantai dapat menghilangkan kerak hingga membunuh bakteri dan kuman yang ada di toilet, sikat permukaan dan lantai toilet dengan sikat yang nyaman digunakan untuk memperoleh hasil bersih yang maksimal, jangan lupa untuk membilas dan mengeringkan toilet setelah dibersihkan, dan bersihkan toilet secara rutin agar selalu terawat dan terhindar dari risiko fatal yang diakibatkan toilet
Untuk menjalani hari yang lebih baik lagi, saya berharap kita dapat lebih peduli dengan kebersihan toilet, saya menyarankan agar kita dapat membersihkannya secara rutin dan beralih ke toilet kering, atau minimal kita bisa membiasakan untuk mengeringkan toilet. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit dan kecelakan yang ditimbulkan di toilet, sehingga toilet yang bersih akan menjadi penyelamat untuk keluarga kita semua.
Ditulis Oleh : Annisa Aprianti, Juara 3 Lomba Karya Essai Gerakan Keluar Bersih