PADANG, KP – Untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan bersih, perlu pola kerja kolaboratif dengan semua unsur, di antaranya mahasiswa dan civitas akademika.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Pembina Yayasan Katua Tekno Daya (Kateda) Surya Tri Harto, saat memberikan arahan pada penandatangan kesepakatan Memorandum of Understanding (MOU) Kateda dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas (Unand) tentang ‘Gerakan Keluar Bersih’, di Gedung I kampus Unand, Limau Manis, Padang, Jumat (2/12).
“Kolaborasi ini merupakan salah satu inisiasi Kateda untuk memulai gerakan perubahan perilaku menjaga kebersihan toilet di lingkungan kampus Unand melalui Gerakan Keluar Bersih. Sasaran dari program ini meliputi mahasiswa dan universitas yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Dengan adanya gerakan ini, lanjutnya, maka bisa bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan bersih sekaligus membangun perilaku mahasiswa dan civitas akademika Unand yang sadar dan peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Surya menambahkan, bentuk kolaborasi tersebut terdiri dari beberapa kegiatan dalam membangun kesadaran berperilaku bersih menggunakan toilet bagi mahasiswa, seperti lomba toilet bersih, workshop dan kajian ilmiah mengenai sanitasi dan kebersihan toilet, hingga pemilihan relawan Gerakan Keluar Bersih.
Diungkapkannya, Kateda dibentuk untuk menjawab kebutuhan institusi komunitas dalam rangka restorasi paradigma anak bangsa tentang berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara> kateda didirikan oleh sejumlah alumni Fakultas Teknik Unand dan beberapa sahabat lintas fakultas dan universitas serta aktivis sosial kemasyarakatan yang memiliki semangat berkontribusi bagi masyarakat luas.
Misi yang dijalankan Kateda adalah mengembangkan teknologi yang dapat memberikan atau meningkatkan nilai tambah terhadap sebuah proses untuk pemberdayaan masyarakat serta mendorong introduksi dan penguatan budaya bagi kemanfaatan masyarakat luas.
Dijelaskannya, Gerakan Keluar Bersih yang diinisiasi Kateda beranjak dari kepedulian tentang perilaku hidup bersih, khususnya kebersihan di toilet umum. Dimana menurut penelitian selain petugas kebersihan toilet, ada faktor lain yang juga sangat mempengaruhi terjaganya Kebersihan Toilet Umum, yaitu perilaku pengguna toilet.
Sementara, Presiden BEM Unand Yodra Muspierdi mengakui, masih banyak mahasiswa yang belum sadar atau belum menerapkan perilaku pola hidup bersih.
“Mahasiswa adalah salah satu unsur agen perubahan. Oleh sebab itu, kolaborasi yang dibangun dalam program Gerakan Keluar Bersih ini akan dilaksanakan seoptimal mungkin,” katanya. (fai)